Samakan nada

SAMAKAN NADA DAN TAMBAHKAN UDARA

Pada saat bernyanyi solo, kita dapat bernyanyi dengan lantang dan kencang (tentu saja dengan estetika dan teknik yang benar). Contoh bernyanyi solo di Ibadah tentu saja sering dilakukan oleh seorang WL. Bernyanyi lantang dan tegas tentu saja wajib dilakukan untuk mempertegas suara dan sebagai penanda bahwa pelayan tersebut adalah Leadernya.

Terkadang, teknik bernyanyi solo ini terbawa pada saat pelayan tersebut bernyanyi sebagai Singer. Suara singer harus kalah dengan WL, agar jelas siapa yang dominan. Pada saat bernyanyi sebagai singer, kita tidak boleh mengeluarkan suara yang lantang atau penuh penegasan/aksen. Suara yang keluar harus ditahan agar lebih bisa menyatu dengan suara singer yang lain. Pada saat menyanyikan suara satu (menyanyikan lagu dengan nada sebenarnya tanpa pecah suara), suara singers harus terdengar satu, tanpa ada suara yang menonjol (tentu saja suara pria otomatis berbeda dengan suara singer wanita). Pada awalnya mungkin akan sedikit sulit, tapi semakin lama pasti semakin mahir dalam melakukannya.

Setidaknya ada 2 hal yang bisa dilakukan oleh para singer agar suara mereka menyatu dengan singer lain.

Samakan Nada
Seorang singer harus mengetahui dengan tepat nada-nada dari sebuah lagu. Untuk itu singer tersebut haruslah pernah mendengarkan lagu tersebut dalam versi asli ( melalui CD atau DVD). Seorang singer tidak dianjurkan untuk melakukan improvisasi terhadap nada lagu, karena nada yang dikeluarkan akan berbeda dengan singer yang lain (lain halnya jika improvisasi tersebut memang sudah dibicarakan dan dilukan bersama).

Tambahkan udara
Dalam bernyanyi sebagai singer, seorang singer sebaiknya (bahkan wajib) menambahkan udara pada nyanyiannya sehingga suara menjadi tidak lantang. Selain itu, dengan menambahkan udara, seorang singer dapat lebih mudah menyamakan suara dengan singer yang lain.

Penyamaan nada dan penambahan udara ini adalah teknik dasar dalam bernyanyi berkelompok. Diharapkan semua singer agar mempelajari teknik ini dengan baik.